Fraud: Jenis, Penyebab, Cara Mendeteksi & Cara Mencegahnya

Fraud adalah kecurangan dalam laporan keuangan dengan sengaja untuk menipu pemilik hak dari laporan keuangan tersebut. Simak selengkapnya di sini!

Apakah Sobat OCBC masih asing dengan apa itu fraud? Perlu Anda ketahui, pengertian fraud adalah suatu kecurangan atau tindakan penipuan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih dalam rangka menguntungkan diri sendiri.

Dalam bidang ekonomi, fraud seringkali dilakukan saat penulisan laporan keuangan. Tentu saja perbuatan ini dapat merugikan perusahaan dan kekeliruan dalam mengambil keputusan. Agar dapat mendeteksinya, yuk simak pembahasannya di bawah ini.

Apa itu Fraud?

Pengertian fraud adalah penyajian laporan keuangan palsu secara sengaja dengan menghilangkan atau menambahkan jumlah tertentu untuk menipu pemilik hak dari laporan keuangan tersebut.

Contoh fraud adalah penipuan pajak, penipuan kartu kredit, penipuan sekuritas, dan penipuan-penipuan keuangan yang lain. Fraud sendiri dapat dilakukan oleh satu individu, kelompok maupun perusahaan secara utuh.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian dari apa itu fraud adalah serangkaian ketidakberesan (irregularities) dan perbuatan melawan hukum (illegal act) yang dilakukan oleh suatu pihak guna mendapatkan keuntungan pribadi.

Jenis-Jenis Fraud

Sesuai dengan pengertian fraud, berikut adalah jenis-jenis fraud yang biasa terjadi di lingkungan perusahaan berdasarkan bentuknya.

1. Korupsi

Korupsi adalah salah satu contoh fraud yang paling marak terjadi di Indonesia. Korupsi biasanya berbentuk penyuapan, pemerasan, atau penyalahgunaan informasi suatu instansi. Wujud yang dapat terbentuk dari fraud jenis ini adalah gratifikasi atau pemberian hadiah demi kepentingan jangka panjang.

2. Pencucian dan penggelapan uang

Pencucian dan penggelapan uang adalah jenis kasus fraud di Indonesia yang berkorelasi dengan white collar crime. Dalam jenis penipuan ini pelaku akan menyalahgunakan aset yang dipercayakan padanya.

Contohnya adalah multi level marketing dengan skema Ponzi. Jadi, pelaku akan menggelapkan aset para investor yang dipercayakan padanya.

3. Pencurian data

Pencurian data adalah salah satu jenis kasus fraud di indonesia yang terjadi melalui pengambilan data-data penting instansi atau perusahaan untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Tindakan ini tidak hanya merugikan perusahaan tetapi juga dapat merugikan masyarakat secara luas.

Penipuan jenis pencurian data disebut computer fraud jika pencatatan data baik berupa pembukuan keuangan atau catatan operasional hingga data pribadi suatu perusahaan terpusat pada komputernya.

4. Penyimpangan aset

Penyimpangan data merupakan salah satu jenis kasus fraud di Indonesia yang paling umum terjadi dalam sebuah perusahaan. Jenis penipuan ini meliputi seluruh tindakan berkaitan dengan pencurian atau penyalahgunaan aset yang dipercayakan pada orang tersebut.

Walaupun penyimpangan aset paling banyak terjadi dalam perusahaan, namun penyimpangan ini merupakan yang paling mudah dideteksi selama pencatatan dan pengelolaan keuangan perusahaan dikerjakan dengan baik.

Faktor Penyebab Fraud secara Umum

Beberapa faktor yang seringkali menjadi penyebab fraud adalah sebagai berikut.

1. Tekanan ekonomi

Faktor ekonomi menjadi faktor penyebab fraud yang pertama. Hal ini disebabkan karena seseorang yang berada di bawah tekanan ekonomi dapat melakukan fraud demi memenuhi semua kebutuhan ekonominya.

Karena dorongan faktor ekonomi inilah seseorang dapat mengambil keputusan yang salah hingga berujung fraud dan hal tersebut dilakukan hanya untuk keuntungan diri sendiri.

2. Keinginan individu

Kedua, faktor penyebab fraud adalah faktor individu. Ini biasanya terjadi dalam pelaporan keuangan dan penipuan. Faktor individu tertanam di dalam diri seseorang dimana terdapat dua kategori yaitu, moral dan motivasi.

Kategori moral adalah ketika keserakahan dalam diri seseorang muncul, dan itu memicu mereka untuk melakukan fraudSedangkan untuk kategori motivasi yaitu karena tidak terpenuhinya kebutuhan seseorang, sehingga fraud sering menjadi pilihan guna memenuhi kebutuhannya.

3. Lemahnya kebijakan dan hukum

Ketiga, faktor penyebab fraud adalah faktor hukum. Lemahnya kebijakan hukum yang dibuat perihal sanksi pidana dan hukum melakukan fraud membuat pelaku fraud tidak takut untuk melakukan hal tersebut.

Contoh hal ini bisa dilihat dari banyaknya pelaku korupsi dalam sebuah pemerintahan. Atau sebuah perusahaan mendapatkan keringanan sanksi pidana dan potongan hukuman, berbeda dibanding kasung pencurian lain.

Cara Mendeteksi Adanya Fraud

Fraud adalah kecurangan pada laporan keuangan yang sudah sepatutnya kita waspadai. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mendeteksi kecurangan tersebut.

1. Memeriksa karakteristik operasional laporan

Cara mendeteksi adanya fraud adalah dengan melakukan pemeriksaan terhadap beberapa laporan keuangan, mulai dari catatan pendapatan, pengeluaran, aset, kewajiban, hingga ekuitas.

Nantinya tanda kecurangan akan terdeteksi dengan melihat apabila ada perbedaan jumlah dalam laporan keuangan tersebut.

2. Melakukan audit secara internal dan eksternal

Cara berikutnya untuk mendeteksi adanya fraud adalah dengan audit. Audit adalah aktivitas konsultasi yang obyektif dan independen guna memperbaiki operasional perusahaan. Audit sendiri dibagi menjadi 2, yaitu audit melalui internal dan audit melalui eksternal.

Audit internal adalah penilaian yang dilakukan oleh pihak di dalam perusahaan yang dinilai memiliki kompetensi dalam meneliti catatan akuntansi dan pengendalian internal perusahaan.

Sementara, audit eksternal adalah penilaian yang dilakukan dengan bantuan pihak di luar perusahaan untuk mendeteksi kecurangan, serta menganalisis laporan apabila auditor internal mengalami kesulitan.

3. Memeriksa jajaran manajerial

Pada beberapa kasus penggelapan maupun kecurangan pada laporan keuangan seringkali melibatkan pihak pengambil keputusan atau yang biasa disebut jajaran manajerial.

Oleh sebab itu, orang-orang dalam jajaran manajerial harus secara rutin diselidiki untuk mengetahui apabila mereka melakukan kecurangan.

Tips mencegah terjadinya fraud

Anda tidak perlu khawatir karena OCBC akan memberikan beberapa tips untuk mencegah terjadinya kasus fraud di Indonesia, berikut di antaranya.

1. Tegas dalam menerapkan hukum

Pertama, tips mencegah terjadinya contoh fraud adalah dengan membuat sanksi dan hukuman tegas, guna memunculkan efek jera bagi para pelaku yang melakukan fraud dan sebagai pencegahan timbulnya banyak pelaku yang berniat melakukannyaHal tersebut perlu dilakukan untuk menjaga keuangan dan aset milik perusahaan.

2. Melakukan evaluasi berkala

Berikutnya tips mencegah fraud adalah dengan melakukan evaluasi berkala terhadap perilaku menyimpang dari aturan dan sistem kerja yang berlaku. Evaluasi ini bebas dilakukan berapa kali dalam setahun tergantung ketentuan perusahaan.

3. Mengadakan penyuluhan tentang fraud

Terakhir, tips mencegah terjadinya kasus fraud adalah dengan mengadakan penyuluhan tentang bahayanya perilaku tersebut dalam internal sebuah perusahaan atau organisasi, agar seluruh elemen berjalan sesuai sistem kerja dan dapat memiliki tanggung jawab untuk menjaga kepercayaan perusahaan.

Sumber : https://www.ocbc.id/